TEMU NASIONAL PURNA ANGGOTA DEWAN KERJA 2013
Dengan tema “Bertemu dan Berkarya untuk
Pramuka”
Lampung, 25 s.d 27 Oktober 2013
Pada malam hari ini adalah Seminar
Nasional Gerakan Pramuka, mengusung topik pembicaraan mengenai Karakter dan Daya Saing Bangsa menyambut satu
abad Indonesia merdeka. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, dan melestarikan lingkungan hidup. Kalau dulu pramuka gaungnya
benar-benar Ok, Saat ini pramuka mulai
ditinggalkan negara sendiri bahkan terkesan kuno, ketinggalan jaman, dan norak.
Gerakan Pramuka mulai melakukan
revitalisasi dan rekrontruksi metode dan kurikulum dengan fokus pendidikan
karakter bangsa. Oleh karena itu, kami ingin sekali mendengar langsung dari
para narasumber kita pada malam hari ini tentang pendidikan karakter bangsa. Berikut
adalah beberapa point yang akan dibahas pada malam hari in :
1. Gerakan
Pramuka pada saat ini sedang mengalami transisi dan agak terpinggirkan. Sehingga mulai dilakukan revitalisasi Gerakan
Pramuka.
2. Bangsa
Indonesia saat ini mulai kehilangan jati diri, oleh karena itu perlu diterapkan
pendidikan karakter bangsa.
·
Pendapat dari Kak Azrul Azwar :
Indonesia tidak boleh berdiam diri.
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh Bangsa Indonesia
1.
Indonesia masuk dalam salah satu dari
kategori 193 negara tertinggal. Indonesia adalah yang ke 121 sedangkan Thailand
menduduki angka ke 103.
2.
Tantangan masa depan yang sangat besar.
Bangsa Indonesia perlu meningkatkan daya
saing bangsa melalui beberapa aspek, seperti kompetensi pengetahuan
(knowledge), sikap atau karakter (Attitude), dan keterampilan (Skill) untuk
mengelola sumber daya alam yang Indonesia miliki.
Karakter dapat terbentuk melalui bawaan
hati, dan perilaku. Sedangkan kompetensi dapat ditingkatkan melalui usaha sadar
akan pendidikan sesuai dengan UU No. 20 serta memperbaiki akhlak dan karakter.
Perlu diketahui bahwasanya pendidikan
mencakup pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal bisa kita peroleh di
instansi pendidikan contohnya sekolah, sedangkan pendidikan informal memiliki
lingkup yang lebih luas, contohnya keluarga, dan lingkungan luar sekolah.
Keduanya memerlukan adanya penyetaraan dalam proses penyelenggaraan
masing-masing jenis pendidikan tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa,
pendidikan kepramukaan merupakan salah satu pendidikan informal, karena
dilaksanakan diluar jam sekolah. Dalam fungsinya pembentuk karakter setiap individu
yang ikut serta dalam gerakan pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan melestarikan lingkungan hidup,
maka kurikulum pramuka sangat perlu dimasukkan kedalam sekolah sebagai upaya
penyetaraan pendidikan formal dan informal dalam rangka usaha peningkatan
kompetensi bangsa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola
kekayaan alam, serta mampu bersaing dengan negara lain untuk mewujudkan Negara
Indonesia yang lebih berkualitas baik sumber daya manusianya maupun sumber daya
alamnya.
Pelaksanaan kurikulum pramuka harus
sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang bersumber dari Satya dan Dharma
Gerakan Pramuka yaitu membentuk karakter bangsa, menumbuhkan rasa kabangsaan
(Nasionalisme), dan meningkatkan keterampilan. Misalnya di sekolah pendidikan
kepramukaan dapat dikemas melalui kegaiatn-kegiatan menarik dan mendidik
seperti khursus yang mengusung nilai-nilai keterampilan, kegiatan outdoor dalam
bentuk permainan untuk melatih kreativitas dan bina mental serta fisik peserta
didik.
Dalam upaya penyelarasan pendidikan
tersebut, kita juga perlu mengingat adanya :
1. Kewajiban
kita untuk Tuhan
2. Kewajiban
kita untuk negara
3. Kewajiban
kita untuk diri sendiri dan
4. Kewajiban
kita untuk orang lain
Keempatnya harus kita perhatikan agar
dalam proses pelaksanaannya yang brtujuan untuk pembentukan kompetensi dan
karakter dapat selaras dan seimbang. Selanjutnya akan menciptakan pengetahuan
yang baik, melalui pembelajaran dan tindakan yang baik sehingga terwujud kecintaan yang baik pula terhadap dirinya,
agama, dan bangsa serta negara.
·
Pendapat Kak Djana Sudjana :
Mengutip dari pidato Soekarno mengenai
wawasan kebangsaan, penanaman rasa nasionalisme dapat melalui Geopolitik atau
wawasan nusantara. Posisi silang Indonesia, menjadikan bangsa ini perlu
meningkatkan ketahanan nasional lebih giat karena ancaman dari luar bisa datang
dari mana saja. Masalah yang dihadapi sekarang adalah :
1. Rasa
kebangsaan masyarakat Indonesia saat ini, kekuatan Indonesia dan sumber daya alamnya.
2. globalisasi
3. Isu
global seperti perubahan iklim, lingkungan global.
Karakter adalah tabiat tegas yang
didasari oleh nilai-nilai. Ranah pengembangannya yaitu dalam hal spiritual,
sosial, emosional, dan sesosif. dalam pendidikan pramuka pengembangannya adalah
melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) pada tiap-tiap Gugus Depan yang harus
dijalankan.
·
Pendapat Kak Afif
-Produk orde lama
-Produk orde baru
Karater bagian untuk memahami karakter
mereka
Rosululullah : Aku diutus Allah untuk
menyempurnakan Akhlak(Karakter manusia).
ukurannya adalah akhlakul karimah
5 karakter sensitif
1.
kecerdasan spiritual
2.
kecerdasan emosional
3.
kecerdasan sosial
·
Pendapat Kak Bustomi
-
Pramuka bisa menyelamatkan anak bangsa. Pramuka
menjadi motor, yang dimaksud disini adalah sebagai penggerak adanya perubahan
yang lebih baik.
-
tujuh puluh negara maju; konversi anti
tembakau
-
Kita contohkan diwilayah Way K anan.
Disana sangat perlu adanya relawan bencana alam karena masing belum meratanya
fasilitas pendidikan.
·
Pendapat Kak Bujang
Jangan bersikap yang tidak baik, serta taat terhadap agama adalah hasil dari penerapan pendidikan
pramuka bagi yang sudah berhasil melaksanakannya. Ciri khusus yang membedakan
kita dengan komunitas lain. Disini juga kita diajarkan bagaimana cara
menghormati orang lain tanpa pandang perbedaan suku, agama dan ras, sehingga
kita akan lebih mudah beradaptasi dengan nilai-nilai yang ada diluar tanpa
menghilangkan nilai-nilai yang Indonesia miliki. Mari kita pelajari, dan terus berjuang
untuk masuk ke tata nilai global.
tiga nilai Kunci
1.
Daya kompetesi = bersaing, lakukanlah
yang terbaik
2.
Daya Kompetensi = nilai global, etos kerja, disiplin, menghargai
3.
Daya Integritas = karakter dimulai dari
mendidik diri sendiri
·
Pendapat Kak Abbas
-
Harus ada teladan
-
Pelatih
-
Pembina Pramuka
·
Pendapat Kak Rudi (DPR RI)
-
Advokasi yang jelas
-
Supervisi dan pemberdayaan
-
Ada kemauan
-
Global change award
-
Lembaga harapan terdekat
·
Pendapat
kak Wanto
Dengan modal yang sama misalnya dengan
pendidikan S1, S2, dan S3 yang sama, Tetapi yang satunya mampu membangun
istana, yang satunya hanya mampu membangun gubuk. Semua karena karakter, sekali
lag karena karakter.
·
Pertanyaan
o
Muhammad Adiansyah
Bagaimana Penyetaraan paket A, B, C
o
Lilis
bagaimana menyatukan karakter
·
Jawab
o
Kak Azrul Azwar
Penyetaraan paket A, B, C dengan
penyetaran KKN I (Kompetensi Kerja Nasional Indonesia).
Menyatukan karakter dengan
diadakannya Pramuka Peduli dan Gerakan Pramuka menjadi Mediator
0 komentar:
Post a Comment