Organisasi Pramuka Dunia Puji Program Genre
JAKARTA
- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyambut
55 delegasi pertemuan Komite Pramuka Dunia (World Scout Committee) dan
Komite Pramuka Regional (Regional Scout Committee) dalam jamuan makan
malam di Jakarta, Minggu (24/3).
Para delegasi ini memuji sekaligus mendukung pembinaan karakter kaum muda melalui program Generasi Berencana (Genre) oleh BKKBN.
“Kami
bangga dan senang bisa melihat langsung dan mengetahui bagaimanan
pembinaan kaum muda di Indonesia. Membentuk karakter remaja sebelum
merencanakan hidupnya sendiri adalah langkah baik,” kata Chan Weng
Shing, delegasi Komite Pramuka Regional dari Taiwan.
Menurutnya,
permasalahan remaja di Taiwan hampir sama dengan di negara lain. Remaja
mengakses internet secara bebas, tetapi tidak diikuti dengan
pemanfaatan dan pengawasan yang baik.
Mengakses
video porno dan bermain game selain selain menurunkan prestasi sekolah,
juga menyebabkan perilaku menyimpang di kalangan remaja.
Organisasi
pramuka dunia sendiri adalah gerakan pendidikan sukarela dan
non-partisan bagi kaum muda. Organisasi ini terbuka untuk semua,
terlepas dari ras atau keyakinan, sesuai tujuan, prinsip, dan metode
yang ditetapkan oleh Bapak Pramuka Dunia Robert Baden-Powell.
Organisasi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi bagi
pengembangan kaum muda dalam mencapai potensi fisik, intelektual,
emosional, social dan spiritual mereka secara utuh. Organisasi ini
didukung organisasi pramuka nasional di 161 negara, salah satunya
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia.
Ketua
Kwartir Gerakan Pramuka Indonesia Prof Azrul Azwar mengatakan,
Indonesia adalah negara kedua yang dikunjungi Komite Pramuka Dunia ini.
Selain
melihat langsung pembinaan karakter kaum muda melalui gerakan pramuka,
mereka juga ingin belajar mengenai program Genre dari BKKBN. Delegasi
yang hadir berasal dari negara Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.
“Salah satu masalah di dunia sekarang adalah kependudukan, termasuk di Indonesia sebagai negara
terbesar keempat dunia. Salah satu cara mengatasi itu adalah dengan
mendidik generasi muda untuk sadar merencanakan hidupnya, seperti
pentingnya menunda usia kawin muda dan memiliki anak di atas 20 tahun.
Dan pramuka adalah gerakan pendidikan itu,” kata Azrul.
Menurutnya, pramuka sangat mendukung program BKKBN untuk menyiapkan generasi yang berkarakter melalui pengajaran nilai-nilai.
Menjadikan mereka pribadi yang bertanggungjawab dan menghindarkan diri
dari tiga masalah utama di kalangan kaum muda, yakni seks bebas,
narkoba, HIV/AIDS.
Anggota
pramuka juga diajarkan mengenai kependudukan dan KB, seperti bagaimana
merencanakan keluarga sejahtera, menunda usia kawin dan mengatur
kelahiran, melalui gugus khusus yakni Satuan Karya Kencana (Saka) yang
dibentuk sejak tahun 1984.
“Kami mendidik mereka tentang KKB di alam terbuka yang sifatnya edutaiment, mendidik sekaligus menghibur,” katanya.
Inspektur Utama BKKBN Mieke Selfia Sangian mengatakan, adanya simbiosis mutualisme dalam pertemuan ini.
Selain
belajar kiat-kiat pemerintah Indonesia memberdayakan kaum muda terkait
kependudukan dan KB, para delegasi ini juga membagikan pengalaman dan
kiat-kiat mereka membina remaja di negaranya masing-masing.
BKKBN
sendiri menekankan pengendalian jumlah penduduk Indonesia tidak hanya
identik dengan pelayanan alat kontrasepsi, melainkan juga pemberdayaan
remaja. Mengingat remaja adalah populasi yang besar yakni 64 juta dari
237,6 juta jiwa penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010.
“Karena
itulah program Genre ini sangat penting, di mana sudah ada pusat-pusat
informasi dan konseling di masyarakat mulai dari mahasiwa, SMU, dan
terutama lebih menyentuh SLTP. Sebab mereka ini rentan terhadap seks
bebas, narkoba dan akhirnya HIV/AIDS,” ucapnya.
Sumber : suara pembaharuan
0 komentar:
Post a Comment