separate
  • GERAKAN PRAMUKA
  • RACANA RADEN INTAN - PUTERI SILAMAYA GUGUSDEPAN BANDAR LAMPUNG 11 - 033 GUGUSDEPAN BANDAR LAMPUNG 11 - 034 UNIVERSITAS LAMPUNG
    logo

    Wartawan Meninggal, Terjatuh Saat Survei untuk Kemah Pramuka


    SANGEH - Wartawan Bali Travel Newspaper, Anak Agung Gusti Ngurah Krisna Yana (26) meninggal akibat terjatuh ke jurang di kawasan wisata alam Tanah Wuk, Sangeh, Kabupaten Badung, Minggu (17/4/2013). Dia tewas saat melakukan survei untuk perkemahan pelajar SMP.
    "Sampai di RSUP Sanglah, sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Minggu malam. Menurut dia, pada tubuh jenazah tidak ditemukan unsur-unsur yang mencurigakan yang menjadi penyebab kematian wartawan ini. Hanya terdapat luka lecet di bagian anggota geraknya.
    "Berdasarkan hasil komunikasi dengan penyidik, Krisna ditemukan di tebing di kawasan Tanah Wuk tersangkut di pohon enau," imbuh Alit. Mengutip keterangan penyidik, dia mengatakan Krisna masih sempat menelepon temannya mengabarkan ia terjatuh.
    Rudianto, salah seorang teman korban mengatakan Krisna berada di Tanah Wuk untuk survei lapangan persiapan kegiatan perkemahan siswa-siswi SMPN 3 Denpasar. Selain menjadi wartawan, Krisna menjadi pembina Pramuka di SMPN 3 Denpasar.
    "Sekitar pukul 14.00 Wita, Krisna dan beberapa temannya melakukan survei lapangan untuk kegiatan tanda jejak Pramuka. Namun, saat itu Krisna memilih menelusuri jalan yang berbeda dengan rekannya. Ia sendirian menyusuri jalan setapak yang bukan jalur umum," tutur Rudianto. Ia menambahkan, karena beberapa lama Krisna tidak muncul, rekan-rekannya kemudian berusaha mencari dan ditemukan dalam kondisi sudah terjatuh.
    Sementara Ariek, rekan Krisna satu tempat kerja di Bali Travel Newspaper dan dalam kegiatan Pramuka mengatakan beberapa hari ini kondisi Krisna terlihat kurang fit. "Terakhir bertemu, Krisna bilang kalau sedang meriang, demam, dan sampai muntah-muntah," katanya.
    Jenazah Krisna tiba di RSUP Sanglah sekitar pukul 20.00 Wita. Ibunda Krisna dan adiknya bahkan sampai menangis histeris mendapati kenyataan putra dan kakak mereka sudah tak bernyawa. "Saya sebelumnya tidak mempunyai firasat apa-apa," kata Wisnu Wardana, ayah Krisna.
    Usai divisum dan dimandikan, jenazah diberangkatkan menuju kampung halaman di Jero Kanginan, Banjar Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Kawasan di sekitar ruang jenazah RSUP Sanglah pun terlihat disesaki keluarga Krisna, para jurnalis dan rekan-rekannya.

    0 komentar:

    logo
    Copyright © 2015 UKM PRAMUKA UNIVERSITAS LAMPUNG.