separate
  • GERAKAN PRAMUKA
  • RACANA RADEN INTAN - PUTERI SILAMAYA GUGUSDEPAN BANDAR LAMPUNG 11 - 033 GUGUSDEPAN BANDAR LAMPUNG 11 - 034 UNIVERSITAS LAMPUNG
    logo

    TEMU NASIONAL PURNA ANGGOTA DEWAN KERJA 2013


    Dengan tema “Bertemu dan Berkarya untuk Pramuka”
    Lampung, 25 s.d 27 Oktober 2013

    Pada malam hari ini adalah Seminar Nasional Gerakan Pramuka, mengusung topik pembicaraan mengenai  Karakter dan Daya Saing Bangsa menyambut satu abad Indonesia merdeka. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan melestarikan lingkungan hidup. Kalau dulu pramuka gaungnya benar-benar Ok,  Saat ini pramuka mulai ditinggalkan negara sendiri bahkan terkesan kuno, ketinggalan jaman, dan norak.
    Gerakan Pramuka mulai melakukan revitalisasi dan rekrontruksi metode dan kurikulum dengan fokus pendidikan karakter bangsa. Oleh karena itu, kami ingin sekali mendengar langsung dari para narasumber kita pada malam hari ini tentang pendidikan karakter bangsa. Berikut adalah beberapa point yang akan dibahas pada malam hari in :
    1. Gerakan Pramuka pada saat ini sedang mengalami transisi dan agak terpinggirkan.  Sehingga mulai dilakukan revitalisasi Gerakan Pramuka.

    2.    Bangsa Indonesia saat ini mulai kehilangan jati diri, oleh karena itu perlu diterapkan pendidikan karakter bangsa.

    ·         Pendapat dari Kak Azrul Azwar :
    Indonesia tidak boleh berdiam diri. Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh Bangsa Indonesia
    1.      Indonesia masuk dalam salah satu dari kategori 193 negara tertinggal. Indonesia adalah yang ke 121 sedangkan Thailand menduduki angka ke 103.
    2.      Tantangan masa depan yang sangat besar.

    Bangsa Indonesia perlu meningkatkan daya saing bangsa melalui beberapa aspek, seperti kompetensi pengetahuan (knowledge), sikap atau karakter (Attitude), dan keterampilan (Skill) untuk mengelola sumber daya alam yang Indonesia miliki.
    Karakter dapat terbentuk melalui bawaan hati, dan perilaku. Sedangkan kompetensi dapat ditingkatkan melalui usaha sadar akan pendidikan sesuai dengan UU No. 20 serta memperbaiki akhlak dan karakter.
    Perlu diketahui bahwasanya pendidikan mencakup pendidikan formal dan informal. Pendidikan formal bisa kita peroleh di instansi pendidikan contohnya sekolah, sedangkan pendidikan informal memiliki lingkup yang lebih luas, contohnya keluarga, dan lingkungan luar sekolah. Keduanya memerlukan adanya penyetaraan dalam proses penyelenggaraan masing-masing jenis pendidikan tersebut.

    Seperti yang kita ketahui bahwa, pendidikan kepramukaan merupakan salah satu pendidikan informal, karena dilaksanakan diluar jam sekolah. Dalam fungsinya pembentuk karakter setiap individu yang ikut serta dalam gerakan pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan melestarikan lingkungan hidup, maka kurikulum pramuka sangat perlu dimasukkan kedalam sekolah sebagai upaya penyetaraan pendidikan formal dan informal dalam rangka usaha peningkatan kompetensi bangsa agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola kekayaan alam, serta mampu bersaing dengan negara lain untuk mewujudkan Negara Indonesia yang lebih berkualitas baik sumber daya manusianya maupun sumber daya alamnya.

    Pelaksanaan kurikulum pramuka harus sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang bersumber dari Satya dan Dharma Gerakan Pramuka yaitu membentuk karakter bangsa, menumbuhkan rasa kabangsaan (Nasionalisme), dan meningkatkan keterampilan. Misalnya di sekolah pendidikan kepramukaan dapat dikemas melalui kegaiatn-kegiatan menarik dan mendidik seperti khursus yang mengusung nilai-nilai keterampilan, kegiatan outdoor dalam bentuk permainan untuk melatih kreativitas dan bina mental serta fisik peserta didik.

    Dalam upaya penyelarasan pendidikan tersebut, kita juga perlu mengingat adanya :
    1.      Kewajiban kita untuk Tuhan
    2.      Kewajiban kita untuk negara
    3.      Kewajiban kita untuk diri sendiri dan
    4.      Kewajiban kita untuk orang lain

    Keempatnya harus kita perhatikan agar dalam proses pelaksanaannya yang brtujuan untuk pembentukan kompetensi dan karakter dapat selaras dan seimbang. Selanjutnya akan menciptakan pengetahuan yang baik, melalui pembelajaran dan tindakan yang baik sehingga terwujud  kecintaan yang baik pula terhadap dirinya, agama, dan bangsa serta negara.

    ·         Pendapat Kak Djana Sudjana :

    Mengutip dari pidato Soekarno mengenai wawasan kebangsaan, penanaman rasa nasionalisme dapat melalui Geopolitik atau wawasan nusantara. Posisi silang Indonesia, menjadikan bangsa ini perlu meningkatkan ketahanan nasional lebih giat karena ancaman dari luar bisa datang dari mana saja. Masalah yang dihadapi sekarang adalah :
    1.      Rasa kebangsaan masyarakat Indonesia saat ini, kekuatan Indonesia dan sumber daya alamnya.
    2.      globalisasi
    3.      Isu global seperti perubahan iklim, lingkungan global.

    Karakter adalah tabiat tegas yang didasari oleh nilai-nilai. Ranah pengembangannya yaitu dalam hal spiritual, sosial, emosional, dan sesosif. dalam pendidikan pramuka pengembangannya adalah melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) pada tiap-tiap Gugus Depan yang harus dijalankan.

    ·         Pendapat Kak Afif

    -Produk orde lama
    -Produk orde baru

    Karater bagian untuk memahami karakter mereka
    Rosululullah : Aku diutus Allah untuk menyempurnakan Akhlak(Karakter manusia).
    ukurannya adalah akhlakul karimah
    5 karakter sensitif
    1.      kecerdasan spiritual
    2.      kecerdasan emosional
    3.      kecerdasan sosial

    ·         Pendapat Kak Bustomi

    -          Pramuka bisa menyelamatkan anak bangsa. Pramuka menjadi motor, yang dimaksud disini adalah sebagai penggerak adanya perubahan yang lebih baik.
    -          tujuh puluh negara maju; konversi anti tembakau
    -          Kita contohkan diwilayah Way K anan. Disana sangat perlu adanya relawan bencana alam karena masing belum meratanya fasilitas pendidikan.

    ·         Pendapat Kak Bujang
    Jangan bersikap yang tidak baik,  serta taat terhadap  agama adalah hasil dari penerapan pendidikan pramuka bagi yang sudah berhasil melaksanakannya. Ciri khusus yang membedakan kita dengan komunitas lain. Disini juga kita diajarkan bagaimana cara menghormati orang lain tanpa pandang perbedaan suku, agama dan ras, sehingga kita akan lebih mudah beradaptasi dengan nilai-nilai yang ada diluar tanpa menghilangkan nilai-nilai yang Indonesia miliki. Mari kita pelajari, dan terus berjuang untuk masuk ke tata nilai global.

    tiga nilai Kunci
    1.      Daya kompetesi = bersaing, lakukanlah yang terbaik
    2.      Daya Kompetensi =  nilai global, etos kerja, disiplin, menghargai
    3.      Daya Integritas = karakter dimulai dari mendidik diri sendiri

    ·         Pendapat Kak Abbas
    -          Harus ada teladan
    -          Pelatih
    -          Pembina Pramuka


    ·         Pendapat Kak Rudi (DPR RI)
    -          Advokasi yang jelas
    -          Supervisi dan pemberdayaan
    -          Ada kemauan
    -          Global change award
    -          Lembaga harapan terdekat

    ·         Pendapat  kak Wanto
    Dengan modal yang sama misalnya dengan pendidikan S1, S2, dan S3 yang sama, Tetapi yang satunya mampu membangun istana, yang satunya hanya mampu membangun gubuk. Semua karena karakter, sekali lag karena karakter.

    ·         Pertanyaan
    o  Muhammad Adiansyah
    Bagaimana Penyetaraan paket A, B, C
    o  Lilis
    bagaimana menyatukan karakter
    ·         Jawab
    o  Kak Azrul Azwar
    Penyetaraan paket A, B, C dengan penyetaran KKN I (Kompetensi Kerja Nasional Indonesia).
    Menyatukan karakter dengan diadakannya Pramuka Peduli dan Gerakan Pramuka menjadi Mediator

    0 komentar:

    logo
    Copyright © 2015 UKM PRAMUKA UNIVERSITAS LAMPUNG.